Harga Bitcoin dalam kontrak derivatif di Binance saat ini sekitar US$40–US$50 lebih rendah dari harga spot. Selisih ini jauh lebih lebar dibandingkan siklus pasar sebelumnya, meskipun Bitcoin diperdagangkan mendekati all-time high (ATH).
Ini menandai penyimpangan yang signifikan dari tren masa lalu dan menimbulkan pertanyaan di kalangan investor tentang apa artinya dalam lingkungan pasar saat ini.
Mengapa Derivatif Bitcoin Dihargai Lebih Rendah dari Spot?
Selama 2021–2022, ketika harga derivatif jatuh di bawah harga spot, ini sering menandakan pasar bearish. Pada saat itu, jenis selisih ini biasanya disertai dengan penurunan harga yang tajam, mencerminkan sentimen bearish dan tekanan jual dari trader.
Di sisi lain, ketika derivatif diperdagangkan lebih tinggi dari spot, ini biasanya menunjukkan pasar bullish. Bitcoin kemudian akan terus mencapai level tertinggi baru.
Namun, situasi saat ini sangat berbeda. Meskipun Bitcoin mencapai level all-time high, harga derivatif semakin jatuh di bawah spot. Ini menunjukkan bahwa kekuatan pasar baru mungkin sedang berperan.
Alphractal percaya salah satu alasan di balik fenomena ini adalah tekanan dari pemain institusional.
“Ini mungkin mencerminkan lindung nilai institusional, arbitrase, atau dinamika ETF,” ujar Alphractal menyatakan.
João Wedson, pendiri Alphractal, menambahkan bahwa situasi ini mungkin mengarah pada short squeeze. Short squeeze terjadi ketika harga Bitcoin tiba-tiba melonjak, memaksa penjual pendek untuk membeli kembali BTC untuk menutup posisi mereka. Pembelian mendesak mereka meningkatkan permintaan pasar.
“Jika perbedaan harga BTC perpetual di Binance kembali positif, itu adalah tanda bahwa harga akan meledak. Sampai itu terjadi, kita bisa mengatakan bahwa banyak institusi sudah memberikan tekanan melalui Shorts, yang bisa baik untuk kemungkinan Short Squeeze karena mereka melawan OG Whales,” terang Joao Wedson menjelaskan.
Crypto Rover Prediksi Short Squeeze Bitcoin Besar-besaran
Dalam video analisis terbarunya, Crypto Rover juga menekankan bahwa short squeeze Bitcoin terbesar akan segera terjadi.
Menurutnya, zona harga sensitif untuk Bitcoin berada di sekitar US$110.000–US$111.000. Di sinilah sejumlah besar likuiditas terkonsentrasi. Jika harga Bitcoin melewati zona ini, banyak posisi short akan terlikuidasi. Itu bisa memicu gelombang momentum naik yang eksplosif.
“Jadi sangat penting untuk menembus di atas level tinggi ini. Dan kapan pun kita melakukannya, kita mungkin akan bergerak naik dengan cepat lagi… Saya melihat jumlah likuiditas besar saat ini menumpuk di atas kita sekitar US$110.000–US$111.000. Ada jumlah besar likuidasi short Bitcoin yang menumpuk di sini,” prediksi Crypto Rover memperkirakan.
Penjelasan João Wedson dan prediksi Crypto Rover sama-sama menunjukkan bahwa selisih harga saat ini bisa menjadi sinyal bullish untuk Bitcoin. Namun, pandangan ini berbeda dari pola historis.
Ini menunjukkan bahwa pasar memasuki fase baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pergeseran ini mempersulit perkiraan jangka pendek dan panjang, membuat pergerakan harga lebih sulit diprediksi dari sebelumnya.
