Para ahli mengkhawatirkan potensi gelembung institusional yang terbentuk di sekitar Bitcoin (BTC), yang bisa memicu pasar bear yang parah.
Peringatan ini muncul ketika perusahaan-perusahaan meningkatkan eksposur mereka terhadap Bitcoin. Jumlah perusahaan yang memegang Bitcoin telah meningkat sekitar 226% sejak Q1 2024.
Boom Institusional Bitcoin: Gelembung yang Sedang Terbentuk?
Dalam X terbaru (sebelumnya Twitter), analis dan pendidik kripto Heidi menyoroti tren ini. Dia mengutip data Bitwise untuk menunjukkan peningkatan yang stabil dalam adopsi Bitcoin oleh perusahaan.
Setelah tetap konsisten di awal 2024, jumlah perusahaan yang memegang Bitcoin tumbuh secara bertahap sepanjang tahun. Pada 2025, adopsi melonjak, mencerminkan peningkatan signifikan dalam minat institusional.
Menjelang akhir Q2 2025, jumlah perusahaan yang memegang Bitcoin telah mencapai 134. Ini menandai peningkatan 57,6% dari Q1 2025.
Ini termasuk raksasa seperti Strategy (sebelumnya MicroStrategy) dan Metaplanet serta perusahaan baru seperti ProCap BTC dan Twenty-One Capital, yang berfokus pada pembangunan treasury Bitcoin skala besar.
Dengan pemain institusional yang semakin banyak mengalirkan modal ke aset digital, kekhawatiran meningkat tentang potensi pembongkaran posisi ini ketika kondisi pasar berubah.
“Gelembung institusional sedang terbentuk? Pasar bear berikutnya akan brutal,” ujar Heidi.
Selain itu, Versan Aljarrah, co-founder Black Swan Capitalist, berbagi kekhawatiran tersebut. Dia berpendapat bahwa perusahaan mungkin mendorong investor ritel untuk membeli sekarang untuk berfungsi sebagai ‘exit liquidity.’
“Mereka semua akan dump. Itulah mengapa mereka ingin orang membeli sekarang daripada BTC rendah di 2022. Exit liquidity. Tidak ada yang bergerak dalam garis lurus,” tulisnya dalam postingan.
Data terbaru dari Bitcoin Treasuries menunjukkan bahwa institusi memiliki total 1.132.913 BTC, dibagi antara 842.035 BTC (publik) dan 290.878 BTC (pribadi). Ini setara dengan sekitar 5,39% dari total pasokan. Strategy sendiri memegang sekitar 2,8% dari total pasokan BTC.
Jika institusi-institusi ini menjual kepemilikan mereka, pasar bisa menghadapi dampak serius. Secara teori, ini bisa meningkatkan tekanan jual, sentimen negatif, volatilitas yang meningkat, dan pasar bear yang berkepanjangan. Hal ini, pada gilirannya, bisa menandakan ketidakstabilan, menyebabkan penarikan institusional lebih lanjut dan mengurangi posisi Bitcoin sebagai aset yang stabil.
Sygnum sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika pasar menjadi terlalu jenuh dengan permintaan dan pasar bear muncul, tekanan jual yang dihasilkan dari institusi bisa tidak hanya menurunkan harga Bitcoin tetapi juga memperburuk sentimen pasar secara keseluruhan, yang mengarah pada penurunan yang lebih signifikan.
“Michael Saylor menjual Bitcoin” akan menjadi headline yang sulit dihadapi pasar kripto,” terang Sygnum.
Dari Tren ke Standar: Pengaruh Bitcoin yang Semakin Besar dalam Keuangan Institusional
Namun, tidak semua pandangan sejalan dengan narasi gelembung ini. Seorang pengguna pseudonim, FiatHawk, menentang bahwa menyebut ini sebagai gelembung adalah keliru.
“Bagaimana ini bisa disebut gelembung? Lebih banyak orang dan perusahaan menabung dalam uang yang tidak bisa dicetak orang lain. Sulit disebut gelembung ketika mesin cetak uang terus mencetak. Dalam 5 dan 10+ tahun, jauh lebih banyak perusahaan dan orang akan melakukan hal yang sama (yaitu menabung dalam Bitcoin),” tulis postingan tersebut.
Beberapa ahli setuju dengan ini. Joe Burnett, mantan direktur riset pasar di Unchained dan sekarang direktur Strategi Bitcoin di Semler Scientific, mengatakan kepada BeInCrypto bahwa lebih banyak perusahaan akan mengadopsi Bitcoin. Dia menambahkan bahwa Bitcoin akan menjadi elemen dasar dari struktur modal perusahaan dalam 10 tahun ke depan.
Sementara itu, banyak perusahaan telah berkomitmen untuk memegang Bitcoin sebagai aset treasury jangka panjang. Bahkan, Michael Saylor, co-founder Strategy, secara konsisten menganjurkan untuk tidak pernah menjual Bitcoin.
Dia bahkan mengisyaratkan bahwa dia berencana untuk membakar kunci BTC-nya setelah kematiannya. Jadi, meskipun perusahaan tetap yakin pada Bitcoin dan lebih banyak yang bergabung dengan tren ini, masa depan tidak dapat diprediksi.
Apakah lonjakan institusional ini akan mengarah pada gelembung atau mengukuhkan peran Bitcoin sebagai landasan struktur modal perusahaan akan bergantung pada dinamika pasar dan stabilitas jangka panjang aset tersebut.
